Presiden Prabowo, Wapres Gibran, hingga Megawati Hadiri Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila
Pendahuluan
Setiap tanggal 1 Juni, bangsa Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila sebagai bentuk penghormatan terhadap dasar negara yang digali oleh Bung Karno pada tahun 1945. Peringatan ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pada tahun 2025, upacara peringatan Hari Lahir Pancasila dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri. Kehadiran mereka menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga dan mengamalkan Pancasila sebagai ideologi bangsa.
Latar Belakang Peringatan Hari Lahir Pancasila
Pancasila pertama kali dicetuskan oleh Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945 dalam pidatonya di hadapan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Pancasila menjadi dasar negara yang mengikat seluruh elemen bangsa Indonesia. Pada tahun 2017, Presiden Joko Widodo menetapkan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2017. Keputusan ini mendapat apresiasi dari Megawati Soekarnoputri, yang mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi karena telah menetapkan 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila .
Presiden Prabowo Subianto: Meneguhkan Pancasila dalam Kepemimpinan
Prabowo Subianto resmi menjabat sebagai Presiden Indonesia pada 20 Oktober 2024, menggantikan Joko Widodo. Dalam pidatonya pada upacara peringatan Hari Lahir Pancasila, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi terhadap para pahlawan dan presiden terdahulu yang telah berkontribusi dalam membangun bangsa Indonesia. Beliau memberikan penghormatan khusus kepada Bung Karno sebagai proklamator dan Presiden pertama Indonesia yang telah memberikan dasar negara Pancasila. Selain itu, Presiden Prabowo juga mengapresiasi peran Presiden Soeharto dalam menyelematkan dan mengamankan ideologi Pancasila serta meletakkan dasar bagi Indonesia modern. Beliau turut menyoroti kontribusi Presiden B.J. Habibie dalam membawa Indonesia ke era teknologi dan pengetahuan, serta Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan inklusivitas di Indonesia .
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka: Generasi Muda yang Menjaga Pancasila
Gibran Rakabuming Raka, anak pertama Presiden Joko Widodo, dilantik sebagai Wakil Presiden Indonesia pada 20 Oktober 2024. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Wali Kota Surakarta. Dalam pidatonya pada upacara peringatan Hari Lahir Pancasila, Wakil Presiden Gibran menekankan pentingnya generasi muda dalam menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Beliau mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama membumikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan generasi muda yang menjadi penerus estafet kepemimpinan bangsa.
Megawati Soekarnoputri: Peran Sentral dalam Pembinaan Ideologi Pancasila
Megawati Soekarnoputri, sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), memiliki peran sentral dalam upaya pembinaan ideologi Pancasila di masyarakat. Meskipun pada tahun 2024 beliau tidak dapat hadir dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Ende karena kondisi kesehatan, sambutan beliau tetap dibacakan oleh Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Dalam sambutannya, Hasto menyampaikan bahwa Ende merupakan tempat yang bermakna bagi masyarakat Indonesia, karena di sinilah Bung Karno merenungi nilai Pancasila saat diasingkan oleh pemerintah kolonial Belanda .
Makna Kehadiran Para Tokoh dalam Peringatan Hari Lahir Pancasila
Kehadiran Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila memiliki makna penting. Pertama, menunjukkan kontinuitas kepemimpinan nasional dalam menjaga dan mengamalkan Pancasila sebagai dasar negara. Kedua, menegaskan komitmen pemerintah dalam membumikan nilai-nilai Pancasila di seluruh lapisan masyarakat. Ketiga, memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan masyarakat dalam upaya menjaga keutuhan dan kedaulatan negara.
Penutup
Peringatan Hari Lahir Pancasila bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi merupakan momentum untuk merefleksikan dan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kehadiran Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2025 menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga dan mengamalkan Pancasila sebagai ideologi bangsa. Semoga semangat Pancasila terus membara dalam setiap langkah kita sebagai bangsa Indonesia.
V. Peran Megawati Soekarnoputri dalam Pembinaan Ideologi Pancasila
Megawati Soekarnoputri, sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), memiliki peran strategis dalam memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Meskipun pada tahun 2025 beliau tidak dapat hadir dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Ende karena kondisi kesehatan, sambutan beliau tetap dibacakan oleh Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Dalam sambutannya, Hasto menyampaikan bahwa Ende merupakan tempat yang bermakna bagi masyarakat Indonesia, karena di sinilah Bung Karno merenungi nilai Pancasila saat diasingkan oleh pemerintah kolonial Belanda.
Peran Megawati dalam BPIP sangat krusial, mengingat beliau adalah putri dari Presiden pertama Indonesia, Bung Karno, yang merupakan pencetus Pancasila. Sebagai generasi penerus, Megawati memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga dan mengembangkan ideologi tersebut agar tetap menjadi dasar yang kokoh bagi negara Indonesia.
VI. Makna Kehadiran Para Tokoh dalam Peringatan Hari Lahir Pancasila
Kehadiran Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila memiliki makna yang mendalam. Pertama, menunjukkan kontinuitas kepemimpinan nasional dalam menjaga dan mengamalkan Pancasila sebagai dasar negara. Kedua, menegaskan komitmen pemerintah dalam membumikan nilai-nilai Pancasila di seluruh lapisan masyarakat. Ketiga, memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan masyarakat dalam upaya menjaga keutuhan dan kedaulatan negara.
Selain itu, peringatan ini juga menjadi momentum untuk merefleksikan perjalanan bangsa Indonesia dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila. Melalui evaluasi dan introspeksi, diharapkan bangsa Indonesia dapat terus memperbaiki diri dan bergerak maju menuju cita-cita luhur yang terkandung dalam Pancasila.
VII. Penutup
Peringatan Hari Lahir Pancasila bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi merupakan momentum untuk merefleksikan dan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kehadiran Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2025 menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga dan mengamalkan Pancasila sebagai ideologi bangsa. Semoga semangat Pancasila terus membara dalam setiap langkah kita sebagai bangsa Indonesia.
VIII. Peran Megawati Soekarnoputri dalam Pembinaan Ideologi Pancasila
Sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarnoputri memiliki peran strategis dalam memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pada tahun 2024, beliau mengunjungi Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk menghadiri perayaan Hari Lahir Pancasila. Kedatangan Megawati disambut dengan tarian Toja Pala oleh masyarakat sekitar, dan beliau juga menyempatkan diri mengunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno sebagai bagian dari refleksi sejarah dan penghormatan terhadap perjuangan sang proklamator. news.detik.com
IX. Makna Kehadiran Para Tokoh dalam Peringatan Hari Lahir Pancasila
Kehadiran Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila memiliki makna yang mendalam. Pertama, menunjukkan kontinuitas kepemimpinan nasional dalam menjaga dan mengamalkan Pancasila sebagai dasar negara. Kedua, menegaskan komitmen pemerintah dalam membumikan nilai-nilai Pancasila di seluruh lapisan masyarakat. Ketiga, memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan masyarakat dalam upaya menjaga keutuhan dan kedaulatan negara.
X. Penutup
Peringatan Hari Lahir Pancasila bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi merupakan momentum untuk merefleksikan dan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kehadiran Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2025 menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga dan mengamalkan Pancasila sebagai ideologi bangsa. Semoga semangat Pancasila terus membara dalam setiap langkah kita sebagai bangsa Indonesia.
XI. Sejarah dan Perkembangan Peringatan Hari Lahir Pancasila
Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada tanggal 1 Juni adalah tanggal penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Pada hari itu, tepatnya tanggal 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan pidatonya yang berisi lima dasar negara yang kemudian dikenal sebagai Pancasila. Namun, perjalanan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tidak berhenti di situ.
Selama masa Orde Lama, Orde Baru, hingga era Reformasi, Pancasila selalu menjadi ruh yang menggerakkan arah bangsa. Perjuangan untuk mengamalkan dan menjaga nilai-nilai Pancasila terus berlangsung dengan berbagai dinamika politik dan sosial. Pada tahun 2017, penetapan tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila oleh Presiden Joko Widodo semakin menguatkan posisi Pancasila sebagai dasar negara sekaligus sebagai alat pemersatu bangsa.
XII. Profil Presiden Prabowo Subianto dalam Konteks Pancasila
Prabowo Subianto adalah sosok yang dikenal dengan pengalaman panjangnya di bidang militer dan politik. Sebagai Presiden Indonesia sejak Oktober 2024, beliau berkomitmen untuk menjaga keutuhan negara dan menegakkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat.
Pidato Presiden Prabowo pada upacara peringatan Hari Lahir Pancasila menegaskan bahwa Pancasila bukan sekadar dasar negara, tapi juga falsafah hidup bangsa yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Presiden menekankan pentingnya persatuan, gotong royong, serta keberagaman sebagai kekuatan bangsa.
XIII. Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Semangat Generasi Muda
Gibran, sebagai Wakil Presiden termuda dalam sejarah Indonesia, membawa harapan baru bagi penerapan nilai-nilai Pancasila di kalangan generasi muda. Beliau menekankan pentingnya pemahaman dan pengamalan Pancasila dalam menghadapi tantangan globalisasi dan digitalisasi yang semakin kompleks.
Gibran juga menegaskan bahwa pemuda harus menjadi agen perubahan yang memegang teguh nilai-nilai Pancasila seperti keadilan sosial dan kerakyatan. Dalam berbagai kesempatan, beliau mengajak generasi muda untuk aktif berpartisipasi dalam pembangunan bangsa dengan mengedepankan semangat persatuan dan kesatuan.
XIV. Megawati Soekarnoputri dan Warisan Pancasila
Megawati Soekarnoputri, putri Bung Karno, adalah tokoh yang memiliki kedekatan historis dengan Pancasila. Sebagai Ketua Dewan Pengarah BPIP, beliau secara aktif terlibat dalam pembinaan dan pendidikan Pancasila.
Megawati memandang Pancasila sebagai landasan moral dan spiritual bangsa Indonesia. Dalam berbagai kesempatan, beliau menyerukan pentingnya menjaga nilai-nilai Pancasila agar tidak tergerus oleh berbagai pengaruh negatif, baik dari dalam maupun luar negeri. BPIP di bawah arahan Megawati terus mengembangkan program-program pendidikan dan sosialisasi Pancasila di seluruh Indonesia.
XV. Dinamika dan Tantangan Penerapan Pancasila di Era Modern
Walaupun Pancasila telah menjadi dasar negara selama lebih dari tujuh dekade, penerapannya di era modern menghadapi tantangan yang kompleks. Globalisasi, kemajuan teknologi, serta perubahan sosial budaya menuntut adaptasi dan inovasi dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran bersama BPIP terus berupaya memperkuat nilai-nilai Pancasila melalui berbagai program dan kebijakan, seperti penguatan pendidikan karakter di sekolah, kampanye anti-radikalisme, dan pemberdayaan masyarakat.
XVI. Upacara Hari Lahir Pancasila 2025: Momentum Persatuan dan Refleksi
Upacara peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2025 menjadi momentum penting yang tidak hanya memperingati sejarah, tapi juga menguatkan tekad bersama untuk menjaga persatuan bangsa. Kehadiran Presiden Prabowo, Wakil Presiden Gibran, dan Megawati menunjukkan sinergi antar generasi dan institusi dalam menjaga ideologi negara.
Acara ini juga menjadi ajang refleksi bagi seluruh elemen bangsa untuk mengingat kembali makna Pancasila dan mengaktualisasikannya dalam kehidupan sehari-hari, terutama di tengah berbagai tantangan global dan nasional.
XVII. Kesimpulan
Peringatan Hari Lahir Pancasila adalah cermin komitmen bangsa Indonesia untuk terus menjunjung tinggi nilai-nilai yang menjadi fondasi negara. Kehadiran Presiden Prabowo, Wakil Presiden Gibran, dan Megawati dalam upacara ini memperlihatkan konsistensi dan keseriusan pemerintah dalam menjaga dan mengembangkan ideologi Pancasila.
Sebagai warga negara, sudah menjadi tugas kita bersama untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan agar Indonesia dapat terus maju, bersatu, dan sejahtera.
XVIII. Pidato Presiden Prabowo Subianto dalam Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila
Dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila 2025, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato yang penuh makna dan inspirasi. Beliau menegaskan bahwa Pancasila merupakan fondasi kokoh bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan, baik di tingkat nasional maupun global.
Presiden Prabowo menekankan bahwa nilai-nilai Pancasila harus diterapkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari tingkat keluarga hingga pemerintahan. Nilai-nilai tersebut antara lain ketuhanan yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Presiden juga mengingatkan bahwa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa adalah kewajiban seluruh elemen masyarakat, tanpa memandang latar belakang suku, agama, ras, dan golongan. Beliau mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus memperkuat rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
XIX. Visi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam Meneruskan Semangat Pancasila
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, sebagai generasi muda yang memegang tampuk kepemimpinan nasional, memiliki visi yang jelas tentang peran pemuda dalam meneruskan semangat Pancasila.
Dalam pidatonya, Gibran menekankan pentingnya inovasi dan kreativitas sebagai bagian dari penerapan nilai-nilai Pancasila di era digital. Beliau menegaskan bahwa generasi muda harus menjadi agen perubahan yang mampu mengintegrasikan nilai-nilai luhur Pancasila dengan perkembangan zaman.
Selain itu, Gibran mengajak seluruh pemuda Indonesia untuk aktif berpartisipasi dalam pembangunan bangsa dan menjaga keberagaman sebagai kekayaan yang harus dilestarikan. Pemuda harus menjadi teladan dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong, toleransi, dan keadilan sosial.
XX. Program dan Kebijakan BPIP di Bawah Kepemimpinan Megawati Soekarnoputri
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri terus mengembangkan berbagai program untuk memperkuat pemahaman dan pengamalan Pancasila di masyarakat.
Salah satu program unggulan BPIP adalah pendidikan karakter berbasis Pancasila yang diterapkan di sekolah-sekolah. Program ini bertujuan menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak usia dini agar menjadi bagian dari karakter generasi penerus bangsa.
Selain itu, BPIP aktif melakukan sosialisasi melalui media massa dan digital, mengadakan seminar, pelatihan, dan dialog kebangsaan yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga tokoh masyarakat.
Megawati juga menginisiasi kerja sama antara BPIP dengan lembaga-lembaga pemerintah dan organisasi kemasyarakatan untuk memperkuat jaringan pembinaan ideologi Pancasila di seluruh Indonesia.
XXI. Tantangan Aktual dalam Pengamalan Pancasila
Meskipun Pancasila sudah menjadi dasar negara selama puluhan tahun, tantangan dalam penerapannya tetap ada. Di era digital ini, penyebaran informasi dan pengaruh budaya asing dapat mempengaruhi pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila.
Radikalisme, intoleransi, dan konflik sosial juga menjadi tantangan nyata yang harus dihadapi bersama. Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk memperkuat toleransi dan persatuan melalui pendidikan dan dialog terbuka.
Krisis ekonomi dan perubahan lingkungan juga menuntut pengamalan Pancasila terutama sila ke-5 yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, untuk memastikan kesejahteraan yang merata dan berkelanjutan.
XXII. Refleksi Sejarah Pancasila di Ende: Titik Awal Perumusan Pancasila
Ende, di Nusa Tenggara Timur, merupakan lokasi penting dalam sejarah Pancasila. Saat Bung Karno diasingkan oleh pemerintah kolonial Belanda ke Ende, beliau merenungkan nilai-nilai yang kemudian menjadi dasar negara.
Tempat ini kini menjadi simbol perjuangan dan pemikiran luhur yang melahirkan Pancasila. Upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang dilakukan di Ende membawa makna historis yang kuat dan menjadi pengingat bagi seluruh bangsa akan pentingnya nilai-nilai tersebut.
XXIII. Peran Masyarakat dalam Mengamalkan Pancasila
Selain peran pemerintah, masyarakat juga memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Melalui aktivitas sehari-hari seperti menjaga kerukunan antarwarga, saling menghormati perbedaan, serta berpartisipasi aktif dalam pembangunan sosial dan ekonomi, Pancasila akan terus hidup dan berkembang.
Organisasi kemasyarakatan, lembaga pendidikan, dan komunitas lokal dapat menjadi wadah efektif untuk menanamkan dan mempraktikkan nilai-nilai Pancasila.
XXIV. Kesimpulan dan Harapan Masa Depan
Peringatan Hari Lahir Pancasila yang dihadiri tokoh nasional seperti Presiden Prabowo, Wakil Presiden Gibran, dan Megawati Soekarnoputri merupakan simbol komitmen bersama menjaga ideologi bangsa. Dengan sinergi antara pemerintah, tokoh masyarakat, dan rakyat, nilai-nilai Pancasila akan tetap menjadi pegangan dalam menghadapi masa depan.
Harapannya, generasi mendatang semakin memahami dan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan mereka, menjadikan Indonesia negara yang damai, maju, adil, dan makmur.
XXV. Pancasila sebagai Landasan Kebijakan Nasional di Era Presiden Prabowo
Presiden Prabowo Subianto menempatkan Pancasila sebagai landasan utama dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan nasional. Dalam berbagai kesempatan, beliau menegaskan bahwa seluruh program pembangunan harus berakar pada nilai-nilai Pancasila agar hasilnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat secara adil dan merata.
Misalnya, dalam bidang ekonomi, pemerintah fokus pada pembangunan ekonomi kerakyatan, yang sesuai dengan sila kelima Pancasila: keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Upaya pemberdayaan UMKM, penanggulangan kemiskinan, serta pembangunan infrastruktur yang merata adalah beberapa contoh nyata kebijakan yang selaras dengan Pancasila.
XXVI. Peran Gibran dalam Mendorong Inovasi Berbasis Nilai Pancasila
Sebagai Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka terus mendorong pemanfaatan teknologi dan inovasi untuk memperkuat daya saing bangsa tanpa melupakan akar budaya dan nilai-nilai Pancasila.
Gibran menginisiasi program-program pelatihan digital bagi pemuda, khususnya di daerah-daerah terpencil, dengan tujuan membuka akses pendidikan dan lapangan kerja yang lebih luas. Melalui program ini, nilai persatuan dan keadilan sosial dipraktikkan dalam bentuk pemerataan kesempatan.
XXVII. Megawati dan Revitalisasi Pendidikan Pancasila di Sekolah
Megawati Soekarnoputri menggalakkan revitalisasi pendidikan Pancasila di institusi pendidikan nasional. Salah satu fokus utama BPIP adalah memperbarui kurikulum yang mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila secara kontekstual dan aplikatif.
Selain itu, BPIP mengembangkan modul-modul pembelajaran interaktif berbasis teknologi informasi untuk menjangkau siswa di seluruh pelosok negeri. Dengan pendekatan ini, diharapkan pemahaman Pancasila tidak hanya bersifat teori, tapi juga mampu membentuk karakter yang kuat dan bertanggung jawab.
XXVIII. Testimoni Tokoh Masyarakat tentang Pancasila
Dalam upacara dan berbagai kegiatan peringatan Hari Lahir Pancasila, banyak tokoh masyarakat yang memberikan testimoni tentang pentingnya menjaga dan mengamalkan Pancasila.
Tokoh agama menekankan bahwa Pancasila sebagai dasar negara menghormati keberagaman agama dan memberikan ruang bagi toleransi. Tokoh budaya menyatakan bahwa Pancasila adalah jembatan yang menyatukan berbagai suku dan adat istiadat di Indonesia.
XXIX. Kesadaran Kolektif dalam Menghadapi Tantangan Bangsa
Kehadiran para pemimpin nasional dan masyarakat dalam peringatan Hari Lahir Pancasila juga menjadi refleksi atas pentingnya kesadaran kolektif dalam menjaga persatuan bangsa.
Dalam menghadapi tantangan seperti pandemi, perubahan iklim, dan ketimpangan sosial, nilai-nilai Pancasila mengajarkan semangat gotong royong dan keadilan sosial yang menjadi solusi bersama.
XXX. Penutup
Dengan hadirnya Presiden Prabowo, Wakil Presiden Gibran, dan Megawati dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila 2025, seluruh rakyat Indonesia diingatkan akan nilai luhur yang menjadi dasar negara dan panduan kehidupan bersama.
Semoga melalui momentum ini, kita semua semakin bersatu, bertekad menjaga ideologi Pancasila, dan melangkah maju menuju Indonesia yang lebih baik, adil, dan sejahtera.
baca juga : Harga Emas Terus Terbang Tinggi, Pilihan Tepat Investasi Safe Haven